Monday, April 28, 2014

Langkah-langkah menuju Kesuksesan dimasa Muda

Usia 20-an merupakan waktu krusial dalam hidup. Beberapa orang pada usia ini pertama kali mencari tahu apa arti menjadi orang dewasa. Apakah Anda masih kuliah, baru lulus, tinggal sendiri, atau masih bersama kedua orangtua, Anda bisa mendengarkan beberapa saran dari orang lain yang sudah tahu bagaimana bertahan hidup di dunia nyata.

Dalam survei Quora seperti dikutip dari Businessinsider,, pengguna diminta menjawab pertanyaan, “Apa yang dapat saya lakukan di usia 20-an yang akan menguntungkan masa depan saya?”

Survei tersebut merangkum beberapa tanggapan terbaik. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan supaya usia 20-an anda "cerah".

1. Belajar mengatur waktu
Tanpa struktur sekolah, terserah Anda, mulailah menyusun jadwal hari-hari Anda sendiri. Pasalnya, di usia awal 20-an boleh jadi Anda akan sibuk memulai karier, membangun kehidupan romantis, di sisi lain tetap ingin memiliki waktu untuk diri sendiri. Anda harus mencari cara untuk melakukan prioritas, dan menghadapi tuntutan persaingan. Agarwal menyarankan Anda bereksperimen dengan pendekatan berbeda, sampai Anda menemukan sendiri seni manajemen waktu.

2. Kurangi keterlibatan dengan smartphone
Generasi kini tumbuh dengan media sosial. Beberapa di antaranya mungkin terlalu melekat dengan smartphone mereka. Sadarlah, seseorang menyukai foto Anda di Facebook tidaklah sepenting dari apa yang terjadi di sekeliling. Jika Anda hidup dengan dunia nyata di sekeliling, maka Anda benar-benar bisa belajar sesuatu, mendengarkan lebih baik, dan bisa berkontribusi dalam sebuah percakapan.

3. Lakukan perjalanan sebanyak Anda bisa
Agarwal menyebutkan, pada usia 20-an Anda cukup dewasa untuk mengarungi dunia luar sendirian. Anda pun cukup dewasa untuk belajar dari orang lain. Melakukan perjalanan akan memperkenalkan Anda dengan budaya berbeda, dan itu akan membuka pikiran dan cara berpikir Anda. Selain mendapat kepercayaan diri dan keterampilan sosial, Anda akan membuat kenangan yang akan berlangsung seumur hidup Anda.

4. Mengejar semangat, bukan uang
Pada usia 20-an awal, mungkin Anda belum memiliki pasangan, anak, dan tagihan ini itu. Bebaskan diri Anda dari keingingan meraup gaji besar. Mengutip Steve Jobs, Agarwal mengatakan, “Jika Anda tidak menyukai sesuatu, Anda tidak akan bekerja ekstra, bekerja akhir pekan ekstra, menantang status quo”.

5. Mengenal diri sendiri
Gunakan periode ini untuk mencari tahu apa yang benar-benar mendorong Anda, apa yang benar-benar membuat Anda takut, kekuatan, juga kelemahan Anda. Memahami diri sendiri akan membantu Anda memberikan ketenangan pikiran, dan membuat Anda siap untuk sukses.

6. Ingat, dunia yang lebih besar ada di balik pintu Anda
Ketika Anda menjadi lebih sukses, jangan lupa berbagi dengan mereka yang kurang beruntung. Entah dengan sumbangan amal atau sukarela. Banyak bukti menunjukkan bahwa mereka yang beramal menjalani kehidupan yang lebih bahagia daripada mereka yang tidak.

7. Belajar mengabaikan kata “menyerah”
Lawan suara yang ada di kepala Anda untuk menyerah. Jika Anda tidak belajar untuk mengabaikannya, suara yang sama bakal mengganggu sepanjang hidup Anda.

8. Mulai menabung
Anda harus mulai membiasakan diri menyisihkan sebagian dari gaji untuk dana darurat. Tetapkan tujuan untuk memiliki cukup uang, untuk menutupi setidaknya enam bulan, jika sewaktu-waktu Anda kehilangan pekerjaan. Pastikan juga mengambil keuntungan dari program pensiun yang kantor tawarkan.

9. Jagalah tubuh Anda
Anda berada di bagian utama dari kehidupan Anda. Sekarang saatnya untuk membangun latihan yang sehat dan mengatur kebiasaan makan. Pasalnya, tidak akan mudah melakukannya ketika Anda mulai menua.

10. Cari ilmu sebanyak mungkin
Jika Anda ingin mendapat gelar sarjana, raihlah. Namun, jika tidak, bacalah sebanyak mungkin tentang sebanyak mungkin hal. Pelajarilah bahasa baru. Buat tulisan Anda bisa dibaca orang lain. Anda tidak pernah punya waktu gratis dan energi seperti yang Anda lakukan pada usia ini. Jadi carilah ilmu sebanyak mungkin.

11. Terima kesalahan Anda dan belajarlah dari kesalahan tersebut
Jangan bereaksi terlalu emosional dari kesalahan yang ada. Pastikan Anda belajar agar tidak mengulanginya.

Wednesday, April 16, 2014

Pemalu Itu Kuat

Tak perlu merasa rendah diri jika Anda memiliki sifat pemalu. Ada enam karakter pemalu yang ternyata bisa menjadi bekal untuk sukses.

C Barr Taylor, profesor psikologi di Stanford University mengatakan menjadi pemalu justru menjauhkan seseorang dari berbagai hal yang berdampak buruk baginya.

"Orang pemalu cenderung enggan melakukan sesuatu sehingga ada dorongan alami yang membuatnya menjauh. Sifat pemalu jangan dilihat sebagai masalah medis. Itu adalah pola ketika Anda merasa tidak nyaman, dan itu adalah hal yang wajar," katanya.

Alih-alih minder karena memiliki sifat pemalu, seseorang  justru perlu membanggakannya karena di balik sifat tersebut tersimpan kekuatan yang bisa membawa kesuksesan.

1. Pemikir
Orang pemalu sering merefleksikan sesuatu. Mereka kerap tenggelam dengan pemikirannya dan otak seakan tidak pernah berhenti bekerja. Di era teknologi saat orang dituntut berpikir cepat untuk kemudian beralih ke hal lain, kebiasaan berpikir mendalam menjadi suatu hal yang langka. Padahal orang-orang yang terbiasa berpikir mendalam memiliki kemampuan lebih membuat keputusan yang jauh lebih baik.

2. Pengamat
Orang pemalu kerap mengambil cuplikan dari sebuah pembicaraan dan mengaitkannya dengan keadaan sosial. Meski pemalu, mereka tak lantas terisolasi dari kondisi sosial. Justru orang pemalu memiliki kemampuan observasi yang baik. Mereka bisa membaca ekspresi wajah seseorang apakah sedang sedih, gembira, bahagia. Hal ini terbukti dari penelitian  di Southern Illinois University di Carbondale. Peneliti menemukan bahwa ada kaitannya antara orang dewasa yang pemalu lebih mampu mengidentifikasikan ekspresi sedih atau takut, dibandingkan mereka yang bukan pemalu.

3. Pendengar yang baik
Banyak orang beranggapan, pemalu cenderung menghindari percakapan di tempat umum. Faktanya, tak semua orang pemalu melakukan hal itu. Justru orang pemalu sangat mahir berbaur dalam sebuah percakapan. Mereka lebih nyambung saat berbincang karena mereka adalah pendengar yang baik. Kemampuan menyerap informasi dalam sebuah perbincangan merupakan kekuatan terbaik yang bisa dimiliki seseornag.

4. Peduli pendapat orang tentang dirinya
Salah satu faktor yang membuat kebanyakan orang pemalu menjauh dari kelompok adalah mereka peduli pendapat orang tentangnya. Sifat ini bisa menjadi sumber kekuatan jika disikapi dengan benar.

Taylor mengatakan jika sikap ini lebih diarahkan pada sikap mawas diri, justru karakter pemalu yang satu ini menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, kata Taylor, memedulikan pendapat orang tentang Anda akan menstimulasi pusat penghargaan di otak.

5. Perilaku gelisah tanda cerdas dan fisik bugar
Perilaku yang menandakan seorang pemalu gelisah, seperti meremas jari, menggerakkan kaki dan jari-jari, tak terlepas dari kebiasaan mereka saat berpikir mendalam.

Belum ada studi yang bisa membuktikan adanya kaitan dengan kebiasaan gelisah seperti ini dengan sikap mental. Namun menurut peneliti gestur dan dosen psikologi, Karen Pine, kebiasaan tersebut menunjukkan seseorang sedang memproses pikiran dan ucapan.

Studi juga menunjukkan kebiasaan yang menandakan gelisah tersebut berdampak baik pada kesehatan fisik. Studi pada 2008 menunjukkan tubuh perempuan lebih fit berkat kebiasaan tersebut.

6. Bukan introvert tapi diremehkan
Orang pemalu sebenarnya tak selalu terkait dengan sikap introvert. Pemalu dan introvert adalah dua hal berbeda. Sayangnya, kebanyakan orang selalu mengaitkan keduanya dan menganggap keduanya adalah dua hal sama. Pemalu bukan gangguan sosial atau penyakit tetapi merupakan hal alami yang wajar dimiliki seseorang. Sifat pemalu muncul karena seringkali mereka diremehkan. Karenanya di balik sifat pemalu, seseorang sebenarnya memiliki potensi. Potensi inilah yang semestinya lebih menjadi perhatian.

Monday, April 7, 2014

Coffee is Good

Coffee is known to have a myriad of benefits ranging from improving the taste vigilant to prevent certain diseases . In fact , a large study showed that drinking coffee may reduce the risk of death from specific types of cirrhosis ( hardening ) of the liver .

 
The study involved more than 63,000 people aged 45-74 years living in Singapore . Since 1993 , they were asked about diet , lifestyle , and their medical history . Participants were then followed for an average of 15 years . During this period, 114 participants died of liver stiffness .
 
According to a study published in the journal Hepatology , drinking two or more cups of coffee a day is associated with reduced risk of death 66 percent of deaths due to hardening of the liver caused by a non - viral hepatitis .
 
Known , according to the National Institutes of Health , in addition to the virus , the cause of hardening of the liver is alcohol drinking habits and consumption of drugs . Then , one of the immune system to recognize a healthy liver cells as a virus and attack it . However, in a new study , drinking coffee does not reduce the risk of hardening of the liver caused by a virus .
 
Drinking tea , fruit juice , or soft drinks has no effect on the risk of hardening of the liver . While alcohol actually increases the risk . In contrast , the caffeine in coffee lowers the risk .
 
Woon Puay Koh , researchers study the origin of the Duke - NUS Graduate Medical School Singapore and the National University of Singapore , said , this is the first study to show the effects of coffee on liver stiffness non - viral .
 
However, Koh recognize the results of this study are more suitable intended for use in Western countries . Because the non - viral liver stiffness is more common in Western countries , not in Asia .
 
" However , with increasing adapting the western culture in Asia , it is possible that the prevalence of the disease has increased , " said Koh .
 
According to WHO , hardening of the liver is the number 11 cause of death in the United States . Meanwhile , 1.3 percent of worldwide deaths caused by the disease


How the computer Works

Powering on the computer

Computer power supplyWhen you first press the power button the computer sends a signal to the computer power supply, which converts the alternating current (AC) into a direct current (DC) to supply the computer and its components with the proper amount of voltage and electricity.

Once the computer and its components have received ample power and the power supply reports no errors it sends a signal (using transistors) to the motherboard and the computer processor (CPU). While this is happening, the processor will clear any leftover data in the memory registers and give the CPU program counter a F000 hexadecimal number. This number is the location of the first instruction and tells the CPU that it's ready to process the instructions contained in the basic input/output system (BIOS).
BIOS and the POST

When the computer first looks at the BIOS, it begins the power-on self-test (POST) sequence to make sure the components in the computer are present and functioning properly. If the computer does not pass any of these tests, it will encounter an irregular POST. An irregular POST is a beep code that is different from the standard one or two beeps. For example, an irregular POST could generate no beeps at all or a combination of different beeps to indicate the cause of the failure.

If the computer passes the initial POST, it will next look at the first 64-bytes of memory located in the complementary metal oxide semiconductor (CMOS) chip, which is kept alive by the CMOS battery even when the computer is turned off. This chip contains information such as the system time and date and information about all the hardware installed in your computer.

After loading the CMOS information, the POST will begin inspecting and comparing the system settings with what is installed in the computer. If no errors are found it will then load the basic device drivers and interrupt handlers for hardware such as the hard drive, keyboard, mouse, floppy drive. These basic drivers allow the CPU to communicate with these hardware devices and allow the computer to continue its boot process.

Next, the POST will check the real-time clock (RTC) or system timer and the computer system bus to make sure both of these are properly working on the computer. Finally, you'll get a picture on your display after the POST has loaded the memory contained on the display adapter and has made it part of the overall system BIOS.

Next, the BIOS will check to see if it's currently performing a cold boot or warm boot (reboot) by looking at the memory address 0000:0472, if it sees 1234h the BIOS knows that this is a reboot and will skip the remainder of the POST steps.

If 1234h is not seen, the BIOS knows that this is a cold boot and will continue running additional POST steps. Next, it tests the computer memory (RAM) installed in the computer by writing to each chip. With many computers, you'll know it's performing this step if you see the computer counting the total installed memory as it's booting.

Finally, the POST will send signals to the computer floppy, optical, and hard drive to test these drives. If all drives pass the test, the POST is complete and instruct the computer to start the process of loading the operating system.
Booting the operating system

Windows XPAfter the computer has passed the POST, the computer will start the boot process. This process is what loads the operating system and all of it's associated files. Because Microsoft Windows is the most commonly used operating system, this section will cover the process of loading Microsoft Windows.

The BIOS first hands control over to the bootstrap loader, which looks at the boot sector of the hard drive. If your boot sequence in CMOS setup is not setup to look at the hard drive first, it may look at the boot sector on any inserted floppy disk drive or optical disc first before doing this.

In this example, the Microsoft Windows XP NT Loader (NTLDR) is found on the boot sector and tells the computer where to find the remaining code on the hard drive. Next, Windows loads the ntdetect.com file, which displays the Windows splash screen and loads the Windows registry. After loading the registry, Windows begins to load dozens of low-level programs that make up the operating system into memory. Many of the initially loaded programs are what allow Windows to communicate with the essential hardware and other programs running on the computer.

After the registry has loaded the initial basic hardware devices, it begins to load Plug and Play devices, PCI, and ISA devices. After loading all these devices, Windows then moves to loading full support of the hard drive, partitions, and any other disk drives and then moves to all other drivers that have been installed.

Finally, after successfully completing the above steps any additional required services are loaded and Windows starts.
Hardware devices communicating with the computer

After the computer has loaded the operating system, hardware attached to the computer must be able to communicate with the CPU. Hardware communication is done by using an interrupt request (IRQ). Each time a hardware device needs the attention of the computer the interrupt controller sends the request (INTR) to the CPU so it temporarily stop what it is doing to process the request of the hardware device. Anything that was being currently done by the CPU is put on hold and stored as a memory address in the memory stack and is returned to after the interrupt request is processed.

Friday, March 28, 2014

Kesopanan yang harusnya diajarkan pada anak

Sopan santun adalah bagian dari Soft Skill, yaitu kemampuan untuk menguasai emosi dan sifat dari dalam diri manusia. Sopan santun hendaknya diajarkan sejak si anak masih kecil karena mereka lebih mudah dibentuk dan lebih suka mencontoh perilaku orang di sekitar mereka, terutama orangtua. Mulailah mengajarkan dari hal sederhana sesuai dengan tingkat pemahaman anak. Jangan lupa menjelaskan kepada anak alasan mengapa ia harus berlaku sopan dan menghargai orang lain sehingga mereka lebih termotivasi.

1. Menghormati orangtua dan orang yang lebih tua
Menghormati orangtua dan orang yang lebih tua adalah salah satu norma kesopanan penting yang berlaku di masyarakat. Ajarkan anak-anak untuk selalu berlaku dan berbicara sopan kepada orang lain, terutama yang lebih tua. Misalnya, memberikan tempat duduk di kendaraan umum kepada ibu hamil atau orang lanjut usia.

2. Minta maaf
Banyak orang beranggapan bahwa meminta maaf berarti menunjukkan kelemahan. Namun, sebaliknya, minta maaf sebenarnya menunjukkan kekuatan dan kelapangan hati seseorang. Ajarkan anak-anak Anda untuk selalu minta maaf ketika ia melakukan kesalahan.

3. Table manner
Jangan anggap sepele masalah table manner. Anak-anak yang paham masalah table manner di rumah biasanya akan menjadi lebih sopan ketika mereka makan di luar rumah. Anda tak mau kan kalau saat diajak makan di restoran, anak berlarian dan memainkan alat makannya? Cara mengajarkan yang terbaik adalah memberi contoh. Jangan berharap si kecil tertib di meja makan jika orangtua selalu makan di depan televisi, misalnya.

4. Ajarkan untuk tak menjawab ulang
Terkadang saat marah Anda mungkin saja mengucapkan kata-kata yang tak seharusnya diucapkan kepada anak. Tak jarang anak juga menjawab balik kata-kata tersebut. Namun, sangat penting untuk mengajarkan anak bahwa hal ini tidaklah baik karena menunjukkan ketidakhormatan kepada orangtuanya.

5. Mengucapkan kata "tolong" dan "terima kasih"
Ada banyak anak yang tidak tahu bagaimana caranya meminta tolong dan juga berterima kasih. Ini sebenarnya adalah masalah kebiasaan, maka biasakan anak-anak untuk mengucapkan kata-kata ini setiap hari. Berilah contoh kepada mereka dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dengan mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang sudah membantu, termasuk kepada tukang sayur langganan atau asisten rumah tangga.

6. Menghormati sesama
Ajarkan anak untuk selalu bisa memahami dan juga menghormati sesamanya. Dengan demikian anak akan tahu bahwa ia dan teman-temannya punya hak yang sama. Norma kesopanan ini akan membantu mencegah terjadinya bullying pada anak-anak.

7. Kesamaan derajat antarsesama
Ajarkan mereka untuk tidak mendiskriminasikan orang berdasarkan kekayaan, warna kulit, pekerjaan, ras, jender, atau agama. Ajarkan mereka bahwa setiap orang berhak diperlakukan sama derajatnya tanpa kecuali.

8. Perlakukan orang lain seperti memperlakukan diri sendiri
Tak ada orang yang mau memperlakukan dirinya sendiri dengan buruk. Anak harus tahu kalau mereka seharusnya memperlakukan orang lain seperti mereka memperlakukan diri mereka sendiri. Hal ini akan membantu meningkatkan kemampuan sosialisasi si anak di lingkungannya.

9. Tak pelit pujian
Orangtua memuji ketika anaknya melakukan hal-hal terpuji dan hebat. Hal ini akan membantu anak untuk menyadari perlunya menghargai upaya seseorang. Namun, ajarkan juga untuk tidak bersikap palsu saat sedang memuji seseorang.

10. Membantu yang lemah
Di sekitar kita masih banyak orang-orang yang membutuhkan bantuan. Misalnya, kakek atau nenek yang ingin menyeberang jalan, anak yatim piatu, dan lain-lainnya. Pastikan mengajarkan anak untuk selalu membantu yang lemah dan membutuhkan bantuan.