Apakah anda sebagai orang tua maupun seseorang yang bertemu dengan anak
pemalu? Berikut adalah beberapa tips menanganinya didahului dengan beberapa
fakta.

Memberi pelajaran kepada anak agar
dapat berperilaku baik tidak perlu dengan cara kekerasan, dengan pukulan.
Memukul adalah bukan cara yang baik untuk menghentikan perilaku buruk anak.
Justru boleh jadi hanya akan membuat anak merasa bingung, kecewa dan terluka
bathinnya. Ia tidak akan percaya bahwa orang yang selama ini dianggap sebagai
tempatnya berlindung dan mendapatkan kasih sayang ternyata berbuat kasar
terhadapnya.
Anak Anda yang kini berusia 2
tahun kerap bersembunyi di balik bokong Anda? Tak perlu risau. ia bisa
beradaptasi dengan baik. Malu atau
menjadi malu di usia tertentu, bukanlah bagian dari perkembangan. Bila anak
tumbuh menjadi pemalu, sifatnya itu lebih sebagai hasil proses belajar dari
lingkungan.
memperingatkan dengan kata-kata, menyingkirkan mainan kesukaannya,
membatasi penggunaan televisi, komputer, sepeda, atau aktivitas menarik
lainnya. Selain itu, bawa dia ke tempat ‘menenangkan diri’ yang berbeda dari
kamar tidurnya; bisa di pojok ruangan, kursi khusus, atau dengan cara
menidurkannya lebih awal adalah beberapa alternative yang baik agar anak
menjadi akrab dengan orang tuanya serta percaya kepada dirinya sendiri.
Jangan memberi label. Di usia dua tahun, anak belajar berinteraksi di
lingkungannya. Ada anak yang mudah melebur dengan situasi baru, ada juga anak
yang butuh waktu untuk mengamati situasi baru untuk akhirnya melebur.
Jadi, sebetulnya, tak ada alasan
untuk mempersoalkan sikap pemalu anak. Sebab, anak pemalu pun umumnya dapat
menyesuaikan diri dengan baik. Memang, belum ada penelitian membuktikan anak
pemalu mengalami kesulitan mengikuti pelajaran atau gagal dalam pekerjaan.
Memberi label pemalu pada anak bukan
tindakan tepat, karena anak tak pernah berpikir dirinya itu pemalu. Bila sering
dikatakan pemalu, ia akhirnya yakin dirinya memang pemalu.
Apalagi ketika Anda mengatakan ia
pemalu dengan sedikit gusar. Dengan cara itu Anda mengirim pesan bahwa anak
"cacat". Padahal, anak merasa normal-normal saja. Lebih baik Anda
mengatakan pada orang lain, "Anak saya memang butuh waktu agak lama sampai
dia merasa nyaman di lingkungan baru."
Siapkan menghadapi situasi baru. Anda dapat membantu anak menghilangkan rasa malu sehingga
lebih mudah baginya menghadapi situasi baru. Cara berikut ini dapat Anda coba:
- Perbanyak pergaulan . Perkenalkan anak pada anak seorang teman. Namun jangan berharap terlalu banyak. Mungkin awalnya agak sulit sebelum anak-anak itu akhirnya merasa cocok. Bila anak dapat membangun kedekatan dengan satu orang temannya, ia akan belajar bagaimana mengatasi diri sendiri, dan si teman akan membantunya masuk kelompok yang lebih besar. Teman yang berusia lebih besar akan membimbingnya dalam bermain, sehingga ia merasa lebih percaya diri.
Demikianlah beberapa kiat dalam menangani anak yang pemalu,
Semoga Artikel ini dapat bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment