Wednesday, March 12, 2014

Cara Mendeteksi Kebohongan



Hampir setiap orang pernah berbohong, bahkan kepada orang terdekatnya. Bohong biasanya dilakukan karena pembohong tersebut tidak ingin membuat orang lain merasa kecewa atau marah atas apa yang telah dia perbuat sebelumnya. Dengan kata lain, Berbohong secara tidak langsung adalah perbuatan yang tidak mau untuk bertanggung jawab. Dengan mengatakan tidak sesuai dengan apa yang diperbuatnya atau menyembunyikan suatu akibat dari perbuatannya sendiri.
Seandainya setiap orang yang sedang berbohong hidungnya memanjang seperti Pinokio, maka tak sulit rasanya mengetahui apakah orang lain sedang berkata jujur atau berbohong. Tapi, Pinokio hanyalah karakter imajinasi yang dibuat oleh manusia dengan tujuan lain yaitu untuk mencari uang dan serta bisa juga dijadikan sebuah contoh dalam kehidupan, namun imajinasi Pinokio bukanlah suatu hal atau teori yang nyata.
Sebagai manusia, kita juga dikaruniai  Insting dan Akal sehat, dimana kedua hal tersebut dapat kita manfaatkan untuk mengetahui dan memprediksi bahwa seseorang sedang melakukan sesuatu yang lain dan tidak seperti biasanya atau hal sebenarnya. Tanpa mengharapkan suatu imajinasi seperti karakter Pinokio tadi.

 Beberapa tanda kebohongan bisa terlihat jelas, tetapi kebanyakan sangat samar dan meyakinkan.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengenali apakah orang lain sedang berbohong atau tidak.
- Orang yang sedang berkata tidak jujur biasanya menghindari kontak mata atau membuat terlalu banyak kontak mata. Orang yang sedang berbohong kerap merasa orang lain sedang mengamatinya sehingga ia berusaha melihat ke bawah atau menatap ke arah lain. Namun, ada juga orang yang berusaha menatap ke mata kita karena merasa hal itu membuatnya lebih meyakinkan.
- Bahasa tubuh yang aneh. Mereka terlihat lebih gelisah, mata berkedip lebih cepat, sulit tersenyum, bahkan nada suara yang canggung. Kegelisahan mereka juga kerap ditunjukkan dengan menyentuh wajah, hidung, telinga, atau memainkan benda yang ada di tangannya.
- Menambahkan informasi tanpa diminta. Mereka menganggap dengan memberi informasi lain, terutama hal-hal yang tidak penting, cerita mereka akan lebih dipercaya. Faktanya, mereka justru membuat ceritanya lebih rumit dan sulit dipercaya.
- Cenderung membela diri. Mereka akan mengerahkan kekuatan untuk mengalihkan usaha Anda menemukan kebenaran, misalnya dengan mengubah topik pembicaraan. Sering kali mereka justru marah jika Anda banyak bertanya. Orang yang berkata jujur justru sebaliknya, mereka tidak bersikap defensif terhadap Anda.
- Perhatikan pergerakan mata. Jika seseorang sedang mengingat sesuatu, biasanya mata akan bergerak ke atas atau ke arah samping jika orang tersebut kidal. Sebaliknya, jika mereka sedang berusaha mengarang cerita maka arah bola mata mereka biasanya ke arah kanan. Orang yang sedang berbohong juga kerap mengedip lebih sering atau menggosok matanya.
- Sebagian orang berkeringat lebih banyak saat berbohong. Tetapi ada juga orang yang berkeringat lebih ketika mereka merasa malu atau gugup. Namun, berkeringat lebih banyak dan diikuti dengan rasa gugup dan sulit menelan bisa mengindikasikan ia sedang berbohong.
- Sulit menceritakan kembali. Karena mereka hanya mengarang cerita, biasanya mereka kesulitan saat diminta mengulangi lagi ceritanya, terutama hal-hal detail dalam cerita. Mereka juga merasa tidak nyaman dan khawatir saat Anda memintanya untuk mengulangi lagi detail ceritanya.
- Perhatikan ekspresi mikro. Emosi jujur seseorang akan langsung terlihat sekilas ketika ia memulai pembicaraan. Mereka yang sudah terlatih biasanya bisa mengenali pandangan mata yang khawatir atau senyum singkat. Terkadang naluri kita juga bisa mengenali apakah orang tersebut berbohong atau tidak. Sayangnya naluri ini sering kita abaikan.
Demikianlah artikel saya tentang cara mengetahui seseorang yang berbohong.
Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

0 komentar:

Post a Comment